MORFOLOGI PADA BATANG
1. BATANG PISANG
2. BATANG JERUK PURUT
3. BATANG BAMBU
4. BATANG JAMBU BIJI
5. BATANG PEPAYA
6. BATANG RUMPUT TEKI
7. BATANG PADI
KULTUR JARINGAN PISANG Cavendish
Tanaman pisang mempunyai ciri spesifik yang
mudah dibedakan dari jenis tanaman lainnya. Tanamannya terdiri dari daun,
batang (bonggol), batang semu, bunga, dan buah. Pisang termasuk keluarga
musaceae, salah satu anggota ordo scitamineae.
Morfologi tanaman dapat tampak jelas melalui
batangnya yang berlapis-lapis. Lapisan ini sebenarnya merupakan dasar dari
pelepah daun yang dapat menyimpan air (sukulenta) sehingga lebih tepat disebut
batang semu (pseudostem). Daun pisang Cavendish berwarna hijau tua. Lembaran
daun (lamina) pisang lebar dengan urat daun utama menonjol berukuran besar
sebagai pengembangan dari morfologis lapisan batang semu (gedebog). Batang
pisang sesungguhnya terdapat didalam tanah, yaitu yang sering disebut bonggol.
Pada sepertiga bagian bonggol sebelah atas terdapat mata calon tumbuh tunas
anakan. Bunga pisang yang disebut tongkol yang disebut jantung. Bunga ini
muncul dari primordia yang terbentuk pada bonggolnya, perkembangan primordia
bunga memanjang keatas hingga menembus inti batang semu dan keluar diujung
batang semu tersebut. Panjang Tandan 60 - 100 cm dengan berat 15 - 30 kg.
Setiap tandan terdiri dari 8 - 13 sisiran dan setiap sisiran ada 12 - 22 buah.
Daging buah putih kekuningan, rasanya manis agak asam, dan lunak. Kulit buah
agak tebal berwarna hijau kekuningan sampai kuning muda halus. Umur panen 3 -
3,5 bulan sejak keluar jantung.
Morfologi Tanaman JERUK PURUT
Citrus hystrix D.C. termasuk
tumbuhan berkayu (Tjitrosoepomo, 1988), merupakan pohon dengan tinggi 5-7,5 m.
Batang tegak, bulat, percabangan simpodial, berduri, hijau kotor. Daun tunggal,
berseling, lonjong, tepi beringgit, ujung meruncing, pangkal membulat, panjang
4-5,5 cm, lebar 2-2,5 cm, tangkai bersayap, panjang 2-5 cm, hijau, pertulangan
menyirip, permukaan berbintik, hijau. Bunga majemuk, bentuk tandan, di ketiak
daun, tangkai silindris, panjang + 2 cm, hijau, kelopak bentuk bintang,
hijau kekuningan, benang sari silindris, panjang 3-6 mm, putih, tangkai putik
silindris, panjang 3-5 mm, kepala putik bulat, kuning, mahkota lima helai,
bentuk bintang, putih (Syamsuhidayat, 1993). Bakal buah berkedudukan lebih
tinggi daripada tepi dasar bunga dan tidak berlekatan dengan dasar bunga
(Tjitrosoepomo, 1988). Buah bulat, diameter 4-5 cm, permukaan berkerut, hijau.
Biji bulat telur, putih (Syamsuhidayat, 1993). Daging buah hijau, rasanya
sangat asam agak pahit (Sarwono, 1996). Akar tunggang, putih kekuningan
(Syamsuhidayat, 1993).
Anatomi Batang Bambu
Batang bambu (culm), merupakan bagian yang
paling banyak digunakan oleh manusia. Batang bambu memiliki tiga bagian utama
yakni batang, tunggul/bongkot, dan umbi akar
- Batang: merupakan bagian yang muncul di permukaan tanah, berbantuk lurus dan bulat dan terdiri dari ruas-ruas yang dibatasi oleh sekat antar ruas (buku). Setiap bagian buku bambu (node) memiliki dua cincin, bagian bawah disebut dengan cincin kelopak/pelepah yang merupakan tempat kelopak batang bambu melekat dan sering terlihat bekas kelopak dibambu jika lepas. Sedangkan cincin bagian atas disebut dengan cincin tunas, merupakan bekas yang muncul akibat dari tumbuhnay ruas bambu.
MORFOLOGI JAMBU BIJI psidium
guajava
1. Morfologi
Tumbuhan biji belah pada umumnya mempunyai batang yang di bagian bawahnya lebih besar dan keujung semakin mengecil,jadi batangnya dapat di pandang sebagai suatu kerucut atau limas yang amat memanjang dan mempunyai percabangan.
- Bentuk cabang pada jambu biji yaitu berkayu dan permukaannya licin dan terlihat lepasnya kerak (bagian kulit yang mati).
- Arah tumbuh batangnya tegak lurus (erectus).
- Jambu biji memiliki cabang sirung pendek (virgula atau virgula sucre scens) yaitu cabang – cabang kecil dengan ruas – ruas yang pendek yang selain daun juga merupakan pendukung bunga dan buah.
- Arah tumbuh cabangnya. (Sinaga, 2008).
1. Morfologi
Tumbuhan biji belah pada umumnya mempunyai batang yang di bagian bawahnya lebih besar dan keujung semakin mengecil,jadi batangnya dapat di pandang sebagai suatu kerucut atau limas yang amat memanjang dan mempunyai percabangan.
- Bentuk cabang pada jambu biji yaitu berkayu dan permukaannya licin dan terlihat lepasnya kerak (bagian kulit yang mati).
- Arah tumbuh batangnya tegak lurus (erectus).
- Jambu biji memiliki cabang sirung pendek (virgula atau virgula sucre scens) yaitu cabang – cabang kecil dengan ruas – ruas yang pendek yang selain daun juga merupakan pendukung bunga dan buah.
- Arah tumbuh cabangnya. (Sinaga, 2008).
MORFOLOGI PEPAYACarica
papaya
1. Morfologi
Carica papaya L. adalah semak berbentuk pohon dengan batang yang lurus dan bulat. Bagian atas bercabang atau tidak, sebelah dalam berupa spons dan berongga, sebelah luar banyak tanda bekas daun. Tinggi pohon 2,5 - 10 m, tangkai daun bulat berongga, panjang 2,5 - 10 m, daun bulat atau bulat telur, bertulang daun menjari, tepi bercangap, berbagi menjari, ujung runcing garis tengah 25 - 75 cm, sebelah atas berwarna hijau tua, sebelah bawah hijau agak muda daun licin dan suram, pada tiap tiga lingkaran batang terdapat 8 daun. Bunga hampir selalu berkelamin satu atau berumah dua, tetapi kebanyakan dengan beberapa bunga berkelamin dua pada karangan bunga yang jantan. (Sinaga, 2008).
1. Morfologi
Carica papaya L. adalah semak berbentuk pohon dengan batang yang lurus dan bulat. Bagian atas bercabang atau tidak, sebelah dalam berupa spons dan berongga, sebelah luar banyak tanda bekas daun. Tinggi pohon 2,5 - 10 m, tangkai daun bulat berongga, panjang 2,5 - 10 m, daun bulat atau bulat telur, bertulang daun menjari, tepi bercangap, berbagi menjari, ujung runcing garis tengah 25 - 75 cm, sebelah atas berwarna hijau tua, sebelah bawah hijau agak muda daun licin dan suram, pada tiap tiga lingkaran batang terdapat 8 daun. Bunga hampir selalu berkelamin satu atau berumah dua, tetapi kebanyakan dengan beberapa bunga berkelamin dua pada karangan bunga yang jantan. (Sinaga, 2008).
MORFOLOGI rumput teki
Deskripsi
Tanaman
Perawakan : Herba serupa rumput (sedges non Grasses), menahun, 0,1 - 0,3 m (dapat mencapai 0,75 m).
Batang : berupa batang semu, merupakan kumpulan pelepah daun, batang asli berupa rimpang (Rhizome), percabangan Rhizome membentuk geragih (stolon), ujung stolon menjadi rumpun baru.
Daun : tunggal, berpelepah, bentuk garis, seperti daun rumput, jarang lanset atau elip, tepi rata tajam, hijau tua (atas), hijau muda (bawah), berjendul di semua permukaan, ujung meruncing pelan, lebar 2 - 6 mm, helaian bawah coklat kemerahan.
Bunga : susunan bulir majemuk rata tunggal, braktea involucrum 2-4 permanen, sepanjang atau lebih panjang dari perbungaan, lebih dari 30 cm, cabang pertama 3 - 9 terpencar, lebih dari 10 cm, spikelet runcing, 10 - 40 bunga, 1 - 3,5 x 2 mm, eluna bulat telur, tumpul, kemerahan atau coklat gelap, susunan sirip, 3-3,5 mm, tepi bening (Hialin).
Perhiasan bunga : tidak ada.
Benang sari : 1-3, kepala sari 1 mm, coklat muda.
Putik : bakal buah dan tangkai berlanjut, gundul, kepala sari 2-3.
Buah : tipe padi.
Biji : bentuk elip, dengan 2-3 sisi.
Perawakan : Herba serupa rumput (sedges non Grasses), menahun, 0,1 - 0,3 m (dapat mencapai 0,75 m).
Batang : berupa batang semu, merupakan kumpulan pelepah daun, batang asli berupa rimpang (Rhizome), percabangan Rhizome membentuk geragih (stolon), ujung stolon menjadi rumpun baru.
Daun : tunggal, berpelepah, bentuk garis, seperti daun rumput, jarang lanset atau elip, tepi rata tajam, hijau tua (atas), hijau muda (bawah), berjendul di semua permukaan, ujung meruncing pelan, lebar 2 - 6 mm, helaian bawah coklat kemerahan.
Bunga : susunan bulir majemuk rata tunggal, braktea involucrum 2-4 permanen, sepanjang atau lebih panjang dari perbungaan, lebih dari 30 cm, cabang pertama 3 - 9 terpencar, lebih dari 10 cm, spikelet runcing, 10 - 40 bunga, 1 - 3,5 x 2 mm, eluna bulat telur, tumpul, kemerahan atau coklat gelap, susunan sirip, 3-3,5 mm, tepi bening (Hialin).
Perhiasan bunga : tidak ada.
Benang sari : 1-3, kepala sari 1 mm, coklat muda.
Putik : bakal buah dan tangkai berlanjut, gundul, kepala sari 2-3.
Buah : tipe padi.
Biji : bentuk elip, dengan 2-3 sisi.
MORFOLOGI Batang padi
Batang padi tersusun dari rangkaian ruas-ruas dan antara ruas yang satu dengan yang lainnyadipisah oleh sesuatu buku. Ruas batang padi di dalamnya beringga dan bentuknya bulat. Dari atas ke bawah, ruas batang itu makin pendek. Ruas-ruas yang terpendek terdapat di bagian bawah dari batang dan ruas-ruas ini praktis tidak dapat dibedakan sebagai ruas-ruas yang berdiri sendiri.
Tinggi tanaman diukur dari permukaan tanah sampai ujung daun tertinggi bila malai belum keluar, dan sesudah malai keluar tingginya diukur dari permukaan tanah sampai ujung malai tertinggi. Tinggi tanaman adalah suatu sifat baku (keturunan). Adanya perbedaan tinggi dari suatu varietas disebabkan oleh suatu pengaruh keadaan lingkungan. Bila syarat-syarat tumbuh baik, maka tinggi tanaman padi sawah bisaanya 80-120 cm.
Pada tiap-tiap buku, duduk sehelai daun. Di dalam ketiak daun terdapat kuncup yang tumbuh menjadi batang. Pada buku-buku yang terletak paling bawah mata-mata ketiak yang terdapat antara ruas batang-batang dan upih daun, tumbuh menjadi batang-batang sekunder yang serupa dengan batang primer. Batang-batang sekunder ini pada gilirannya nanti menghasilkan batang-batang tersier dan seterusnya. Peristiwa ini disebut pertunasan atau menganak.
Batang padi tersusun dari rangkaian ruas-ruas dan antara ruas yang satu dengan yang lainnyadipisah oleh sesuatu buku. Ruas batang padi di dalamnya beringga dan bentuknya bulat. Dari atas ke bawah, ruas batang itu makin pendek. Ruas-ruas yang terpendek terdapat di bagian bawah dari batang dan ruas-ruas ini praktis tidak dapat dibedakan sebagai ruas-ruas yang berdiri sendiri.
Tinggi tanaman diukur dari permukaan tanah sampai ujung daun tertinggi bila malai belum keluar, dan sesudah malai keluar tingginya diukur dari permukaan tanah sampai ujung malai tertinggi. Tinggi tanaman adalah suatu sifat baku (keturunan). Adanya perbedaan tinggi dari suatu varietas disebabkan oleh suatu pengaruh keadaan lingkungan. Bila syarat-syarat tumbuh baik, maka tinggi tanaman padi sawah bisaanya 80-120 cm.
Pada tiap-tiap buku, duduk sehelai daun. Di dalam ketiak daun terdapat kuncup yang tumbuh menjadi batang. Pada buku-buku yang terletak paling bawah mata-mata ketiak yang terdapat antara ruas batang-batang dan upih daun, tumbuh menjadi batang-batang sekunder yang serupa dengan batang primer. Batang-batang sekunder ini pada gilirannya nanti menghasilkan batang-batang tersier dan seterusnya. Peristiwa ini disebut pertunasan atau menganak.