Sabtu, 25 Mei 2013

Lirik Lagu dan Mp3 Kim Gun Mo - Ping Ge (핑계) Excuse (LIRIK LAGU Running Man Ep 128 Jong Kook-Uhm Ji Won-Gwang Soo (Tim Merah)


Ping Ge
Jigeumdo ihehal su omneun geu yegiro
non pinggyereul dego isso

nege geuron pinggyeldejima ipjangbakkwo senggageul hebwa
niga jigeum naramyon non useul su itni
honjanamneun bobeul nege gareuchyojundamo
nongdamchorom jindamindeut gonnen geu hanmadi
an-gekkot handabal soge sumgyodun pyonjien
annyongiran du geuljaman gipge segyoisso
irohge swipge niga nal ttonal jureun mollasso
amuron junbido omneun nege
seulpeun sarangeul gareuchyojundamyo non pinggyereul degoisso

nege geuron pinggyeldejima ipjangbakkwo senggageul hebwa
niga jigeum naramyon non useul su itni
honjanamneun bobeul nege gareuchyojundamyo
nongdamchorom jindamindeut gonnen geu hanmadi
an-gekkot handabal soge sumgyodun pyonjien
annyeongiran du geuljaman gipge saegyeoisseo
irohge swipge niga nal ttonal jureun mollasso
amuron junbido omneun nege
seulpeun sarangeul gareuchyojundamyo non pinggyereul degoisso
irohge swipge niga nal ttonal jureun mollasso
amuron junbido omneun nege
seulpeun sarangeul gareuchyojundamyo non pinggyereul degoisso



Mp3 download disini

Sabtu, 18 Mei 2013

Model Pembelajaran Tipe Jigsaw



Makalah Model Pembelajaran Tipe Jigsaw [download]


BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG
Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar bagi pembangunan bangsa suatu Negara. Dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah  yang  melibatkan guru sebagai pendidik dan siswa sebagai peserta didik, diwujudkan dengan adanya interaksi belajar mengajar atau proses pembelajaran. Dalam konteks perencanaan ini guru dengan sadar merencanakan kegiatan pengajarannya secara sistematis.
Proses pembelajaran  yang dilakukan oleh banyak oleh tenaga pendidik saat ini cenderung pada pencapaian target materi kurikulum, lebih mementingkan pada penghafalan konsep bukan pada pemahaman. Hal ini dapat dilihat dari kegiatan pembelajaran dalam kelas  yang selalu didominasi oleh guru, dengan demikian suasana pembelajaran menjadi tidak kondusif sehingga siswa menjadi pasif.
Model pembelajaran di kelas yang semu­la hanya konvensional secara monoton dan guru sebagai pusat pembelajaran. Hal ini sudah tidak sesuai dengan perubahan paradigma pendidikan yang semula teacher centre berubah menjadi stu­dent centre. Perubahan ini tidak hanya membawa dampak terhadap metode, aktivitas dan sikap ilmiah belajar siswa, akan tetapi juga terhadap cara penilaian yang berpusat pada peserta didik.
Upaya untuk meningkatkan prestasi siswa  guru harus lebih kreatif dan membuat pembelajaran dengan lebih menarik dan disukai oleh peserta didik. Pembelajaran kooperatif  terutama teknik Jigsaw dianggap  cocok diterapkan dalam pendididkan di Indonesia karena sesuai dengan budaya bangsa Indonesia yang menjunjung tinggi nilai gotong-royong.
Pembelajaran dengan menggunakan mo­del Jigsaw materi yang dipelajari biasanya ber­bentuk narasi tertulis dan tujuan pembelajaran­nya lebih diutamakan untuk penguasaan konsep daripada penguasaan kemampuan. Pengajaran materi Jigsaw biasanya berupa sebuah bab, na­rasi atau diskripsi yang sesuai. Para siswa beker­ja dalam sebuah tim yang heterogen, diberikan tugas membaca, memahami, mendiskusikan dan menyampaikan materi kepada rekan yang lain

1.2. RUMUSAN MASALAH
1.   Bagaimana pengertian model pembelajaran Jigsaw?
2.  Bagaimana sejarah model pembelajaran Jigsaw?
3.  Apa saja langkah-langkah model pembelajaran Jigsaw?
4.  Apa saja kelebihan dan kekurangan model pembelajaran Jigsaw?

1.3. TUJUAN
  1. Mengetahui pengertian model pembelajaran Jigsaw
  2. Mengetahui sejarah model pembelajaran Jigsaw
  3. Mengetahui langkah-langkah model pembelajaran Jigsaw
4.  Mengetahui kelebihan dan kekurangan model pembelajaran Jigsaw


BAB II
PEMBAHASAN

II.I. PENGERTIAN MODEL JIGSAW
Pembelajaran kooperatif jenis Jigsaw adalah satu jenis pembelajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan bagian tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya. Jigsaw menggabungkan konsep pengajaran pada teman sekelompok atau teman sebaya dalam usaha membantu belajar. Jigsaw didesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab untuk pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain.
Model jigsaw pada hakekatnya model pembelajaran kooperatif yang berpusat pada siswa. Siswa mempunyai peran dan   tanggung jawab besar dalam pembelajaran. Guru  berperan sebagai fasilisator dan motifator. Tujuan model Jigsaw ini adalah untuk mengembangkan kerja tim, ketrampilan belajar kooperatif dan penguasaan pengetahuan secara mendalam  yang tidak mungkin diperoleh siswa  apabila siswa mempelajari materi secara individual. Dalam metode Jigsaw ini siswa dibagi menjadi dua kelompok  yaitu “kelompok awal” dan “kelompok ahli”.  Setiap siswa  yang ada dalam” kelompok awal” mengkhususkan diri pada satu bagian dalam sebuah unit pembelajaran. Siswa dalam “kelompok awal”  ini kemudian dibagi lagi untuk masuk kedalam “kelompoka ahli” untuk mendiskusikan materi yang berbeda. Siswa kemudian kembalike “kelompok awal”  untuk mendiskusikan materi hasil “kelompok ahli” pada siswa “kelompok awal”. Dalam konsep ini siswa harus bisa mendapat kesempatan dalam proses belajar supaya semua pemikiran siswa dapat diketahui.
Pembelajaran model Jigsaw menuntut setiap siswa untuk bertanggung jawab atas ketuntasan bagian pelajaran yang harus dipelajari dan menyampaikan materi tersebut kepada anggota kelompok lainnya.


II.2.  SEJARAH MODEL JIGSAW
Jigsaw adalah salah satu teknik cooperative learning yang pertama kali diterapkan oleh Elliiot Aronson tahun 1971 dan dipublikasikan tahun 1978. Pada awalnya penelitiannya kelas jigsaw ini dipakai untuk tujuan agar mengurangi rasa kompetisi pembelajar dan masalah ras yang terdapat disebuah kelas  yang berada di Austin, Texas. Kota texas ini termasuk mengalami masalah rasis yang sangat parah, dan itu pun memunculkan  intervensi dari sekolah – sekolah untuk menghilangkan masalah tersebut.
Di dalam suatu kelas banyak pembelajaran  Amerika keturunan Afrika, keturunan Hispanik (latin), dan pembelajaran kulit putih Amerika untuk  yang pertama kalinya berada dalam sebuah kelas bersama-­sama. Situasi semakin memanas dan mangancam lingkungan  belajar mereka. Dan pada tahun 1971 Aronson dan beberapa lulusan pembelajaran lainnya menciptakan  jigsaw dan mencoba untuk menerapkannya didalam kelas. Dan usaha keras ini berhasil dengan sukses, pembelajar  yang pada awalnya kurang berkomunikasi mulai berkomunikasi dan mulai bekerjasama.
Eksperimen ini membentuk kelompok pembelajaran (kelompok jigsaw) dimana tiap pembelajaran tergantung kepada anggota kelompoknya untuk mendapatkan informasi  yang diperlukan untuk lulus dalam ujian. Tanpa memandang ras, mereka digabungkan menjadi sebuah grup dan wajib berkerjasama diantara anggotanya agar mencapai sukses akademik. Ketika dibandingkan dengan kelas tradisional dimana pembelajar-­pembelajar bersaing secara individu, pembelajar-­pembelajar di dalam kelas.

II.3. LANGKAH –LANGKAH MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW
Model pembelajaran jigsaw merupakan strategi yang menarik untuk digunakan jika materi yang akan dipelajari dapat dibagi menjadi beberapa bagian dan materi tersebut tidak mengharuskan urutan penyampaian. Kelebihan strategi ini adalah dapat melibatkan seluruh siswa dalam belajar dan sekaligus mengajarkan kepada orang lain.
Teknik Jigsaw terdiri dari beberapa langkah yaitu:
  1. Membagi topik dalam beberapa bagian (sub topik).
  2. Membentuk kelompok asli, Membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok yang terdiri atas 4 sampai 6 orang per kelompok dengan cara heterogen. Menugaskan setiap siswa dalam kelompok asli untuk mempelajari satu sub topik pelajaran. Memberi siswa waktu untuk mempelajari apa yang menjadi bagiannya.
  3. Membentuk kelompok ahli (expert) sementara, yaitu siswa yang memiliki bagian sub topik yang sama membentuk kelompok ahli.
Pada tahap ini diberi waktu kepada kelompok ahli ini untuk mendiskusikan konsep-konsep utama yang ada dalam topik bagiannya  dan berlatih menyajikan topik yang dipelajari tersebut kepada temannya dalam kelompok asli.
  1. Meminta siswa untuk kembali ke kelompok asli dan meminta setiap siswa untuk mempresentasikan topik hasil diskusi dari kelompok ahli secara bergantian kepada anggota kelompok asli.  Siswa lain diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan sebagai klarifikasi. Guru mengelilingi satu kelompok ke kelompok lain untuk mengamati proses. Guru menyuruh siswa untuk membuat rangkuman dari hasil diskusi kelompoknya dan menyuruh perwakilan kelompok untuk menyampaikan kesimpulan diskusi.
  2. Pada akhir pelajaran, Guru mengadakan kuis secara individual. hasil nilai yang diperoleh tiap anggota kelompok dikumpulkan, kemudian dirata-rata dalam kelompok untuk menentukan predikat kelompok. dalam menjawab kuis, anggota tidak boleh saling membantu . Perubahan skor awal (base score) individu dengan skor hasil kuis disebut skor perkembangan
Tabel 1: Nilai penghargaan kelompok (penghitungan skor perkembangan)

NO
SKOR TES
NILAI PERKEMBANGAN
1.
Lebih dari 20 poin di atas skor awal
30
2
Sama atau hingga 10 poin di atas skor awal
20
3
Sepuluh hingga satu poin di bawah skor awal
10
4
Lebih dari 10 poin di bawah skor awal
5

  1. Memberikan penghargaan kelompok seperti pada teknik STAD. Berdasarkan skor penghitungan yang diperoleh anggota, dirata-rata. Hasilnya untuk menentukna predikat tim (lihat tabel 2)
Tabel 2: perolehan skor dan predikat tim tipe STAD dan Jigsaw


NO
PREDIKAT TIM
RATA-RATA SKOR
1
Super Team
25 – 30
2
Great Team
20 – 24
3
Good team
15 – 19

  1. Evaluasi oleh guru, Setelah dilakukan penghitungan skor dan penghargaan kelompok dilakukan evaluasi untuk menentukan langkah selanjutnya yang harus diterapkan agar diperoleh hasil tes yang lebih baik lagi.




II.4. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MODEL JIGSAW
Kelebihan
  1. Meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. 
  2. Siswa tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap memberikan dan mengerjakan materi tersebut pada anggota kelompoknya yang lain, sehingga pengetahuannya jadi bertambah.  
  3. Menerima keragaman dan menjalin hubungan sosial yang baik dalam hubungan dengan belajar 
  4. Meningkatkan berkerja sama secara kooperatif untuk mempelajari materi yang ditugaskan.



Kekurangan
  1. Jika guru tidak mengingatkan agar siswa selalu menggunakan keterampilan-keterampilan kooperatif dalam kelompok masing-masing maka dikhawatirkan kelompok akan macet dalam pelaksanaan diskusi. 
  2. Jika anggota kelompoknya kurang akan menimbulkan masalah. 
  3. Membutuhkan waktu yang lebih lama, apalagi bila penataan ruang belum terkondisi dengan baik sehingga perlu waktu untuk merubah posisi yang dapat menimbulkan kegaduhan.





BAB III
PENUTUP
III.1. KESIMPULAN
     Metode  jigsaw adalah teknik pembelajaran kooperatif di mana siswa, bukan guru, yang memiliki tanggung jawab lebih besar dalam melaksanakan pembelajaran. Tujuan dari jigsaw ini adalah mengembangkan kerja tim, ketrampilan belajar kooperatif, dan menguasai pengetahuan secara mendalam yang tidak mungkin diperoleh apabila mereka mencoba untuk mempelajari semua materi sendirian.
Metode ini dikembangkan oleh Elliot Aronson dan kawan-kawannya dari Universitas Texas dan kemudian di adaptasi oleh Slavin dan kawan-kawannya. Melalui metode jigsaw kelas dibagi menjadi beberapa tim yang anggotanya terdiri dari 5 atau 6 siswa dengan karakteristik yang heterogen. Bahan akademik disajikan kepada siswa dalam bentuk teks; dan tiap siswa bertanggung jawab untuk mempelajari suatu bagian dari bahan akademik tersebut.

     
III.2. SARAN
Semoga dengan adanya makalah ini kita sebagai calon guru dapat mengetahui secara mendalam tentang pengertian metode jigsaw, sejarah, langkah-langkah, kelebihan dan kekurangan. Serta dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar melalui pembelajaran kooperatif model pembelajaran jigsaw.










DAFTAR PUSTAKA

  1. http://www.majalahpendidikan.com/2011/04/pelaksanaan-pembelajaran-kooperatif.html
  2. http://rahman-destia.blogspot.com/2012/06/metode-pembelajaran-jigsaw.html
  3. http://ebookbrowse.com/langkah-langkah-model-pembelajaran-kooperatif-tipe-jigsaw-pada-mata-pelajaran-matematikasd-pdf-d343641184
  4. http://carapedia.com/model_pembelajaran_jigsaw_info587.html
  5. http://belajarpsikologi.com/tag/model-pembelajaran-jigsaw/
  6. http://id.scribd.com/doc/24529374/27/Tabel-2-2-Langkah-langkah-Model-Cooperative-Tipe-Jigsaw